10.9.06

Nubuat Labirin Luka

Nubuat Labirin Luka
Oleh Aliyah Purwanti

Kerinduan terhadap keadilan yang sangat jarang terpenuhi di negara ini diutarakan dalam bentuk puisi oleh para pengagum, sahabat, kaum tertindas yang pernah dibela, keluarga dan orang-orang yang terinspirasi oleh perbuatannya. Para penulis yang menyumbangkan karyanya: Asep Sambodja, Aliyah Purwanti, Anik Sulistyawati, Azizah Hefni Basilius, Andreas Gas, Bima Dirgantara Putra, Ben Abel, David C Nainggolan, Denny Ardiansyah, Dino F Umahuk, Djodi B Sambodo, Donny Anggoro, Eka Budianta, Emil Wahyudianto, Eko Sugiarto (Ugie), Frigidanto Agung, Had! Eko Suwono, Hartono Beny Hidayat, Hasan Aspahani , Henny Purnama Sari, Indrian Koto, Leo Kelana, Luka Muhamad, M Amin dr, Mega Vristian, Mila Duchlun, Muhammad Muhar, Naldi Nazir, Nanang Suryadi, Nining Indarti, Rini Fardhiah, S Yoga, Saeno M Abdi, Saut Situmorang, Seto Nur Cahyono, Setiyo Bardono, Sihar Ramses Simatupang, Sobron Aidit, St Fatimah, Stevi Yean Marie, Sutan Iwan Soekri Munaf, Titik Kartitiani, Ucup Al-Bandungi, Widzar Al-Ghifary, Viddy AD Daery, Widia Cahyani, dan Yonathan Rahardjo.

Buku yang disampulnya bertuliskan ”Nubuat Labirin Luka: Antologi Puisi untuk Munir” yang ditulis kecil-kecil membentuk siluet wajah munir ini diterbitkan oleh Aceh Work Group dan Sayap Baru. Buku setebal 144 halaman ini telah diluncurkan di Tenda Putih, Victoria Park, Hongkong (27/1/2005) dan baru diluncurkan di Jakarta pada bulan berikutnya. Buku ini mempunyai garis merah, yaitu perjuangan tiada henti Munir dalam membela kaum yang tertindas.
(Sumber:http://www.fordiasastra.com)

No comments: