28.3.07

Penulis Versus Pembaca

Peran pembaca sangat penting bagi seorang penulis. Banyak hal yang bisa diceritakan terkait hubungan penulis dan pembaca. Salah satunya adalah pengalamanku pada 11 Maret 2007, saat sebuah pesan singkat (SMS) masuk ke telepon selulerku. Sebuah nomor asing yang memastikan bahwa nomorku adalah nomor yang dia inginkan. Pesan singkat itu kubalas. Lantas orang itu kembali mengirim sebuah pesan.

[saya p*** ad di bintaro. Saya tau no bapak dr buku mengenal pantun dan puisi lama. Saya mau tanya gmn cara buat pantun yg benar]

Aku bingung juga. Lha, kalau bikin pantun ya bikin aja. Lagian, buku yang kutulis adalah buku pengetahuan tentang pantun dan puisi lama, buka buku kiat membuat pantun. Namun, aku tetap balas pesan itu dan mengatakan (menulis) bahwa tak ada cara khusus untuk membuat pantun. Semua cara bisa dipakai asal cocok. Aku katakan juga bahwa kalau buat pantun, aku biasa memulainya dengan isi, lantas baru sampiran.

Tak lama berselang, sebuah pesan singkat kembali kuterima. Kali ini dengan terang-terangan si pengirim pesan minta bantuanku untuk membuat pantun. Inilah pesan singkat yang kuterima.

[pak mohon bantuannya ya. Soalnya saya disuruh buat pantun buat besok ujian tp saya ngga bs. Saya kls 1 smp. Maaf mengganggu dan minta tolong lwt sms. Saya dsuruh buat sbanyak-banyaknya jd saya musti gmana?]

Nah, jika Anda sebagai seorang penulis dan ada di posisi saya, apa kira-kira yang akan Anda lakukan?

8 comments:

pyuriko said...

Lucu jg si pengirim sms itu, hehehehe... sampe tertawa saya membacanya... :D

Yaa, jika saya jadi Mas Ugie,.. hhhmm... mungkin saya akan buatkan pantun yang sedikit menyindir dia, suapay lebih banyak lagi belajar... :D

Masa buat PR, harus dikerjakan org lain,...

Admin Blog said...

He... he... he.... lucu gak lucu itulah kenyataannya dan ternyata inilah kenyataan yang tak bisa ditutup-tutupi. trim's ya udah mampir. salam....

Nistain Odop said...

Interaksi dengan pembaca buku kita kadang mengasikkan, kadang konyol, dan... Pokoknya gimana gitu???!!! Sebagai penulis yang masih pemula dengan beberapa karya, saya juga sering mendapat pertanyaan yang terkadang membuat kita hendak tertawa.
Menurutku, pembaca berharap penulis punya semua jawaban atas pertanyaan dan masalah mereka. Dan posisi penulis adalah orang yang dianggap paling bisa menjawab lalu mengatasi masalah tersebut.
Bukankah demikian? Mari terus berkarya bung.

www.nistainsodop.blogspot.com

Admin Blog said...

Ya, begitulah. Namun dalam kekonyolan itulah (terkadang) kita bisa merasakan benar2 berbagi. Trims dah mampir. Tetap semangat dalam berkarya dan salam.

Anonymous said...

Mas Eko, saya jadi ingat kalau di Jogja banyak yang menawarkan "Olah Data" atau "Konsultasi Skripsi" padahal mereka menerima jasa mbikinin skripsi.

Skripsi dibikinin orang, dan anak SMP diatas berpikir ada jasa mengerjakan PR.

Admin Blog said...

He.. he... he... Mungkin gitu juga yang ada di kepala anak SMP ini ya Gid? O, ya. Kapan balik Jogja. Mampirlah kalo sempat sebelum aku boyong keluarga ke Semarang pertengahan tahun ini. Salam....

Apollo Lase said...

hi gi... pa kabr. sori waktu di pacet saat konvensi nasional FBMM itu saya gak sempat ketemu sampean di pagi hari, saya pulang pagi hari naik bus umum... jadi sekali lagi sori ya. ok deh, lucu juga tuh sms pembacamu... tanya balik dong, dah beli belum bukunya... hehhehehe. GBU fren :)

Admin Blog said...

Halo, Apollo. Tak apa. Kapan2 kalo ada kesempatan bisa ngobrol lagi. Salam tuk keluarga ya. Salam....