31.3.09

Kumpulan Cerpen Ke-3

Siang tadi aku terima telepon dari penerbit. Si penelepon memastikan apakah alamatku sudah benar. Pasal, penerbit bermaksud mengirimkan bukti terbit buku terbaruku, sebuah buku kumpulan cerpen. Buku yang aku beri judul Sekumpulan Surat kepada Cinta ini adalah buku kumpulan cerpen ketigaku. Dua kumpulan cerpen sebelumnya adalah Kereta dengan Satu Gerbong dan Interupsi: Saat Rakyat Menggugat. Berikut petikan kata penutup buku ini.

SEPERTI membaca sebuah surat yang sangat personal, saya menikmati cerpen-cerpen Ugie (panggilan akrab Eko Sugiarto). Tokohnya sebagian besar: aku dan kamu. Seolah ’aku’ sedang menulis surat kepada ’kamu’. Dalam surat yang sederhana itu, terbongkar sejumlah kenangan. Dan kenangan di dalamnya, ternyata, kadang-kadang tidak sesederhana yang disampaikan. Begitu kompleks bagi sebuah (atau sepasang) hati yang terlibat di dalamnya.

Ketika umumnya surat-surat personal disimpan sangat hati-hati dalam sebuah almari, Ugie membocorkannya kepada kita. Sepanjang yang ’penulis surat’ lakukan, agaknya tidak terbebani oleh tujuan-tujuan besar, misalnya agar pembaca mendapatkan persoalan-persoalan baru yang kemudian menjelma teror. Cerpen itu melenggang dengan semangat percakapan dua orang, seraya membicarakan orang lain atau peristiwa lain, namun berada dalam wilayah pribadi yang kebetulan kita intip isinya. Kita diam-diam seperti sedang menemukan rahasia kehidupan orang lain.
(Kurnia Effendi)

Oke. Tunggu saja kehadiran buku ini di toko buku di kota Anda. Selamat menikmati Sekumpulan Surat kepada Cinta. O, ya. Jika ingin pesan buku ini via pesan singkat (SMS) dengan harga spesial, silakan klik situs ini.

@@@@@


Judul Buku: Sekumpulan Surat Kepada Cinta
Penulis: Eko Sugiarto
Tebal: 154 halaman
Penerbit: MASmedia Buana Pustaka, Sidoarjo
Cetakan 1, 2008


Manusia barangkali makhluk Tuhan yang paling sempurna. Punya akal yang membuatnya kreatif mencari ragam cara untuk berekspresi. Salah satunya menggunakan media yang dinamakan sastra. Lewat sastra, manusia mengekspresikan pengetahuan, imajinasi, dan perasaannya. Nah, perasaan yang menjadi fitrah manusia itu salah satunya adalah soal cinta. Dalam kumpulan cerpennya inilah Ugie (panggilan sehari-hari penulis produktif Eko Sugiarto) mencoba mengungkapkannya.

Ugie, sependek yang saya tahu, dulu pernah menerbitkan kumpulan cerpen yang semuanya bercerita tentang kereta api. Kali ini, penulis yang tinggal dan bekerja di Semarang ini buka-bukaan soal cinta. Pintar sekali penulis ini memikat pembaca, gaya penulisan cerpen yang dilakukan mencoba merangsek masuk, mencoba terlibat dalam benak pembaca. Dan, saya sebagai pembaca rupanya tergoda dan tak sadar terhanyut dalam cerita yang ditampilkannya.

Ceritanya tak begitu membuat kening berkerut. Berkisah tentang kenangan berada pada sebuah balkon, surat seorang anak yang membuat kangen, mendefisikan ulang arti kata selingkuh, seseorang yang sengaja tak mengirimi bunga pada sebuah senja, waswas soal perceraiaan setelah bedug lohor, atau kisah sebuah keluarga dengan rumah kreditnya. Semuanya mengaduk perasaan. Semuanya mempertanyakan dengan pernak-pernik cinta. Dan, diam-diam pembaca bisa manggut-manggut dengan pelajaran cinta yang diceritakan Ugie lewat cerpen-cerpennya ini.

Saya sendiri secara pribadi menaruh apresiasi lewat karya ini. Kumpulan cerpen ini satu per satu ditulis Ugie sejak tahun 2006. Jika penerbitan kumpulan ini tahun 2008, maka butuh waktu 2 tahun untuk sebuah buku kumpulan cerpen. Pelajaran yang bisa diambil, kesabaran pengarang itu perlu. Bahwa yang terpenting adalah menulis. Menerbitkannya menjadi buku itu hanya soal waktu.

Saya kira setelah menerbitkan kumpulan cerpen ini Ugie tak mandeg berkarya. Entahlah, kalau dulu bicara soal kereta api, lalu soal cinta, siapa tahu pada kumpulan cerpen selanjutnya, dan bisa jadi sebuah novel yang utuh Ugie akan membuat karya yang lebih hebat lagi. Siapa tahu best seller, siapa tahu mendapat penghargaan sastra yang terhormat itu. Siapa tahu-siapa tahu. Kita tunggu saja. Selamat berkarya kembali Bung. (yon’s achmad)

Sumber: penamuda.multiply.com

4 comments:

Lawni Tenisa said...

selamat, Pak! semoga sukses dengan kumpulan cerpen ini. semoga semangatnya nular juga :D hehehehe....

Willy Ediyanto said...

Makasih udah berkunjung ke blog saya.
Informatif sekali blog ini buat saya sebagai penulis buku pemula - baru satu buku.
Salam kenal juga.

Yathi said...

wah..mas ugie bukunya dah bnyk ya...jadi tambah semangat saya.

yathi-pm

Admin Blog said...

halo law, makasih. semoga tetap semangat dan sukses selalu. MAs Willy, makasih juga atas kunjungannya. Mbak Yathi, trim's dan tetap semangat. Salam....